Sabtu, 02 November 2013

KETERAMPILAN MEMBACA :PENGERTIAN, KETERKAITANNYA DENGAN KETERAMPILAN LAINNYA, JENIS-JENISNYA, DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN


Membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas.  
Menurut para ahli membaca mempunyai banyak arti, diantaranya adalah :
  • Memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7).
  •  Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson dalam Tarigan, 1986:7).
  • Membaca merupakan kegiatan merespon lambang-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat (Ahmad S. Harjasujana dalam St.Y. Slamet, 2008:67).
  • Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respon terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Sumber yang lain juga mengungkapkan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67).
  • Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro and Bonomo dalam H.G. Tarigan, 1986:8).
  • Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung, maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan juga pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas. Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman (St.Y. Slamet, 2008:68          
  • Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan 1979:7).
  • Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan Mountain dalam Rahim 2007:2).
  • Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis) (Haryadi 2007:4).
  • Senada dengan pernyataan di atas, beberapa penulis beranggapan bahwa ‘membaca’ adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis tersebut melalui fonik menjadi membaca lisan (oral reading) (Tarigan 1979:8). 

Membaca mempunyai hubungan yang erat dengan keterampilan berbahasa yang lainnya
yaitu :
·         Hubungan menyimak dan membaca
Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat resesif. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Penyimak maupun pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap unsur-unsur bahasa yang berupa suara (menyimak), maupun berupa tulisan (membaca) yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding guna guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau informasi.
·         Hubungan membaca dan menulis
Membaca dan menulis merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca adalah kegiatan yang bersifat reseptif. Seorang penulis menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasi dalm bentuk tulisan. Sebaliknya seorang pembaca mecoba memahami gagasan, perasaan, atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan.
·         Hubungan Berbicara dengan Membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.
Bahan pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. Hal ini merupakan pendorong bagi yang bersangkutan untuk mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara lain melalui berbicara.

Dalam kajian membaca dikenal banyak jenis membaca. Ditinjau dari segi terdengar tidaknya suara si pembaca pada waktu membaca, membaca dapat dibagi atas membaca dalam hati, serta membaca bersuara atau membaca nyaring.. Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, membaca dapat digolongkan ke dalam membaca ekstensif dan membaca intensif. Dilihat dari tujuan kedalamannya atau levelnya, membaca dapat digolongkan ke dalam membaca literer, membaca kritis, dan membaca kreatif.
A.    Membaca Nyaring dan Membaca dalam Hati
Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang lain. Karena tujuan utamanya mengkomunikasikan isi bacaan, maka si pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring lambang-lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan atau muatan makna yang terkandung dalam lambing-lambang bunyi bahasa tersebut dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang-orang yang mendengarnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa proses membaca nyaring sesungguhnya bukanlah hal yang mudah. Soedarso (1998:18) mengatakan bahwa saya membaca nyaring lebih sulit dibandingkan dengan membaca dalam hati.
Kesulitan membaca nyaring juga dapat dilihat dari tingkat keterlibatan organ-organ tubuh yang turut beraktivitas. Membaca dalam hati hanya menggunakan ingatan visual. Dalam hal ini yang aktif adalah mata (pandangan atau penglihatan dan ingatan). Membaca nyaring selain penglihatan dan ingatan turut juga aktif ingatan pendengaran dan ingatan yang bersangkutan dengan otot-pt ot. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keterampilan membaca jenis ini sangat mutlak diperlukan adanya proses latihan secara terencana dan sungguh-sungguh dibawa asuhan guru-guru yang professional.
Tujuan akhir yang diharapkan dari membaca nyaring adalah kefasihan: mampu menggunakan ucapan yang tepat, membaca dengan jelas dan tidak terbata-bata, membaca dengan tidak terus-menerus melihat pada bahan bacaan, membaca dengan menggunakan intonasi dan lagu yang tepat.
Membaca dalam hati atau membaca diam, memang tidak ada suara yang keluar, yang aktif bekerja adalah mata dan otak saja, Tampubolon (1998:21).
Ikhwal diamnya alat ucap ini saat melakukan membaca dalam hati perlu perlu dicermati oleh guru, sebab hingga saat ini masih banyak siswa saat mereka membaca dalam hati, tetapi pada saat yang sama alat ucap mereka turut aktif. Misalnya, membaca sambil bersuara seperti berbisik, atau dengan bibir bergerak-gerak, atau membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan, atau membaca sambil menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil, atau alat ucap lainnya. Hal-hal semacam ini secara perlahan harus segera dihilangkan karena akan menghambat lancarnya membaca dalam hati.

B. Membaca Ekstensif dan Membaca Intensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Pada siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya.
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca yakni:
1. Membaca Survey
Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh karena itu, dalam perakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32).
Soedarso (1998:32) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
3. Membaca Dangkal
Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan.. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai.

C. Membaca Intensif
Membaca intensif, merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Jenis membaca intensif antara lain:
1. Membaca Teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf.
2. Membaca Pemahaman
Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
3. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (a) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik; (b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; (c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.
5. Membaca Bahasa Asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.
6. Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.

D. Membaca Literal, Kritis dan Kreatif
Membaca literal meruapakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna yang tersirat.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka. Dengan membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan empunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis.
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan penilaian yang adil dan bijaksana. Menurut Harras (1998:45) untuk dapat melakukan kegitan membaca kritis, ada empat macam persyaratan pokok, yaitu: (1) pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam bahan bacaan yang sedang dibaca; (2) sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa; (3) penerapan berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah; (4) tindakan yang diambil berdasarkan analisis atau pemikiran tersebut.
Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan.
Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.
Menurut Harras (1998:49) pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi kreteria berikut: (1) Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku; (2) mampu menerapkan hasil untuk kepentingan hidup sehari-hari; (3) munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai; (4) hasil membaca berlaku sepanjang masa; (5) mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan; (6) mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang tekah dibaca.
       Dalam suatu proses pembelajaran, keterampilan membaca dapat diaplikasikan dalam beberapa metode antara lain :
1.      Metode Eja 
    Metode eja adalah awal dalam pembelajaran membaca yang pengajarannya dimulai dengan pengenalan huruf-huruf secara alfabetis.
2.      Metode Bunyi 
      Prinsip dasar dan proses pembelajaran tidak jauh berbeda dengan metode eja/abjad.
3.      Metode Suku Kata
Proses perangkaian suku kata mejadi kata, kata menjadi kalimat sederhana, kemudian ditindak lanjuti dengan proses pengupasan atau penguraian bentuk-bentuk tersebut menjadi satuan-satuan bahasa terkecil di bawahnya, yakni dari kalimat ke dalam kata dan dari kata ke dalam suku kata.
4.      Metode kata
     Metode kata adalah metode yang menjadikan kata sebagai dasar untuk pengenalan suku kata dan huruf.

45 komentar:

  1. NAMA : ANNA HERLINA
    NIM : A1C313052

    Didalam artikel anda termuat penjelasan bahwa membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di dalam retorika,yang dimaksud dengan retorika itu apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Annisa Sholihah
      NIM : A1C313073

      Retorika adalah suatu gaya atau seni berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat alami (talenta) dan keterampilan teknis. Retorika mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi yang tinggi dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat.

      Hapus
    2. Nama : Amiratush shalihah
      Nim : A1C313076

      selain pengertian yang di berikan teman saya retorika juga memiliki pengertian yaitu sebuah teknik pembujuk rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen.

      Hapus
  2. Assalamualaikum
    Nama : Nursidah
    NIM : A1C313205

    Pada pembahasan jenis-jenis membaca, apa yang membedakan membaca dangkal dengan membaca literal? sebutkan contohnya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Gesta Lionanda
      NIM : A1C313202

      Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang di baca sedangkan membaca literal merupakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna yang tersirat.

      Hapus
    2. Nama : Annisa Sholihah
      NIM : A1C313073

      Contoh dari membaca dangkal seperti membaca novel dan cerpen sedangkan membaca literal contohnya siswa SD yang diberi tugas membaca sebuah buku cerita atau buku tentang ilmu pengetahuan.

      Hapus
  3. Nama : Reni Ernida
    NIM: A1C313204
    Prodi : Pendidikan Kimia
    Reg : B


    Seringkali pada saat membaca, kita kurang memahami isi informasinya, sehingga kita harus mengulang membacanya. Menurut anda apa yang bisa kita lakukan dalam masalah tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Mahda Agustina Liani
      NIM: A1C313066

      Menurut saya agar kita dapat memahami informasi bahan yang kita baca adalah harus fokus dan tidak terburu - buru terhadap bahan bacaan tersebut, sehingga kita dapat mencernanya dan memahamimaksud dari isi informasi yang kita baca.

      Hapus
    2. Nama : Rusmawati
      NIM : A1C313078


      Anda bisa menggunakan cara membaca intensif, karena membaca intensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama sehingga anda akan dengan mudah mendapatkan dan memahami informasi yang di sampaikan melalui bacaan tersebut.

      Hapus
    3. NAMA : YUNI AULIANA
      NIM : A1C313072

      Pertama: mulai melatih diri dengan menerapkan membaca scanning dan skimming.
      Kedua: dengan mengetahui definisi dasarnya terlebih dahulu, seperti:
      • Mengetahui gagasan pokoknya (gagasan utama, pokok pikiran, pikiran utama, dll). Cara termudah adalah lihat kalimat pertama (no.1) dan kalimat terakhir, karena biasanya gagasan pokoknya ada disana.
      • Mencari gagasan pendukung (penjelas si gagasan utama). Gagasan utama dalam bacaan adalah hal yang diungkapkan dalam suatu paragraf. Gagasan ini merupakan pernyataan yang menjadi inti keseluruhan paragraf dan yang akan membantu kita untuk untuk mudah memahami suatu bacaan.
      • Membuat dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan yang kita ketahui dengan sebutan 5W+1H.

      Hapus
    4. Nama : Amiratush shalihah
      Nim : A1C313076

      Menurut saya agar kita mudah mengambil informasi dari bahan bacaan yang kita baca adalah dengan membayangkan dan menggambarkannya Karena pada saat kita membayangkan maka otak kanan kita bekerja sehingga terjadi singkronisasi dengan otak kiri yang menyusun kata yang kita baca serta otak kanan juga merupakan gudang memori yang terlama yang menyebabkan kita mampu mengingat apa yang kita baca.

      Hapus
  4. Nama : Evi Christina Gultom
    NIM : A1C313080
    Prodi : Pendidikan Kimia
    Reg : B


    Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam membaca sekilas? Tolong jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Gesta Lionanda
      NIM : A1C313202

      Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam membaca sekilas ada 2 yaitu :

      - Penguasaan teknik membaca, sebelum melakukan membaca sekilas
      kita tentu harus menguasai tekniknya, agar informasi yang kita cari
      dapat di temukan dengan tepat dan tepat.
      - Kondisi lingkungan yang nyaman, kondisi lingkungan yang nyaman
      sangat mempengaruhi konsentrasi dalam membaca sekilas, agar kita
      tidak mengulang - ulang bacaan.

      Hapus
    2. Nama : Amiratush shalihah
      NIM : A1C313076

      Menurut saya faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam membaca sekilas selain yang di sebutkan teman saya yaitu penguasaan teknik membaca dan kondisi lingkungan yang nyaman yaitu adalah konsentrasi, konsentrasi diperlukan agar kita dapat mengambil informasi sebanyak-banyaknya dari bahan bacaan yang kita baca.

      Hapus
  5. Nama : Fikriatun Nisa
    NIM : A1C313218
    Prodi : Pendidikan Kimia
    Reg : B

    Apa saja kesulitan seseorang dalam membaca teliti?

    BalasHapus
  6. Nama : Gesta Lionanda
    NIM : A1C313202

    Kesulitan dalam membaca teliti adalah menghubungkan dan mengaitkan antara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam paragraf maupun yang terdapat dalam setiap kalimat. jika kita kurang memahami gagasan bacaan maka kita tidak mendapatkan informasi yang diinginkan dangan tepat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Amiratush shalihah
      Nim : A1C313076

      Tidak bisa memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut agar dapat melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
      dan juga tidak bisa mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada baik yang terdapat dalam suatu paragraph maupun kalimat-kalimat pada bacaan yang sedang kita baca.

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Nama : Wahyu
    NIM : A1C313079
    Prodi : Pendidikan Kimia
    Reg : B

    Tidak semua orang yang bisa teknik membaca biasa juga akan bisa teknik membaca sekilas, melainkan harus terlebih dahulu terlatih dan terbiasa menerapkan teknik membaca sekilas tersebut.
    - Bagaimana cara kita agar terlatih membaca sekilas atau membaca Skimming?
    - Apakah menurut anda membaca sekilas itu lebih efektif daripada membaca secara biasa, Sebutkan apa alasannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Gesta Lionanda
      NIM : A1C313202

      • Membaca sekilas merupakan teknik membaca dengan mengeliminasi kata - kata yang tidak di perlukan. Dengan membaca koran dan majalah kita dapat melatih membaca sekilas karna tidak semua isi dalam koran maupun majalah itu penting, jadi kita harus memilih atau menyeleksi informasi - informasi yang kita perlukan.

      • Iya, dengan menggunakan teknik membaca sekilas kita dapat menemukan informasi yang dibutuhkan dengan efisien dan cepat, sedangkan jika membaca secara biasa, informasi yang di dapat kurang efisien karna membacanya tidak teratur bahkan harus membaca berulang - ulang untuk mencari informasi yang diinginkan.

      Hapus
  11. Nama : Sutri Retno Asih
    NIM : A1C313056
    Program Studi : Pendidikan Kimia
    Reguler : B

    Apa perbedaan dari membaca survey dan membaca teliti?
    Dan tolong berikan contoh dari kedua kegiatan membaca tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Annisa Sholihah
      NIM : A1C313073

      Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca sedangkan membaca teliti bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.

      Hapus
    2. Nama : Mahda Agustina Liani
      NIM : A1C313066

      Pada membaca survey dalam prakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya judul, nama, pengarang, judul bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya atau dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.Sedangkan dalam membaca teliti pembaca dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan gagasan yang ada, baik terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf.

      Hapus
  12. Nama : Rabiah
    NIM : A1C313207
    Program Studi : Pendidikan Kimia
    Reguler : B

    Dalam suatu proses pembelajaran, keterampilan membaca dapat diaplikasikan dalam beberapa metode salah satu nya yaitu metode bunyi.
    Tolong jelaskan maksud dari metode bunyi dan berikan contohnya !

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : YUNI AULIANA
      NIM : A1C313072

      Metode bunyi adalah metode pembelajaran membaca permulaan dengan menyuarakan huruf konsonan, dengan bantuan bunyi vokal tengah [ə] atau vokal depan sedang [e]. Dalam bentuk grafem kedua bunyi bahasa ini dilambangkan sama yakni huruf /e/. Bunyi ini diletakkan di depan atau dibelakangnya. Dalam tata bahasa tradisional huruf konsonan disebut huruf mati. Misalnya huruf konsonan /b/ diucapkan /eb/ atau /be/, /ed/ atau /de/, /es/, /ek/, dll. Karena proses pengejaan ini metode bunyi disebut juga metode eja.

      Contoh:

      i n i

      i en i menjadi ni

      ini

      l u k a s

      el u -> lu ek a es -> kas

      lukas

      Hapus
  13. Untuk sesi pertanyaan kami tutup hari rabu jam 00.00 WITA

    BalasHapus
  14. Nama: Kumala Suryo Atmojo
    NIM: A1C313064

    Menurut anda jenis membaca apa yang lebih efektif digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada saat ulangan dan jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Mahda Agustina Liani
      NIM : A1C313066

      Jika waktu pada saat ulangan itu hanya sebentar sebaiknya menggunakan membaca cepat. Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara membaca efektif. Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan pandangan mata, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca ini bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat . cara membaca cepat yaitu :
      1. konsentrasi saat membaca
      2. menghilangkan kebiasaan membaca bersuara dan bibir bergerak
      3. perluas jangkauan mata ketika membaca
      4. tidak mengulang - ulang bacaan.

      Hapus
  15. Nama: Nurul Aini
    NIM: A1C313070
    Program : Pendidikan Kimia
    REG: B

    Menurut pendapat Crawley dan Mountain dalam Rahim 2007:2, Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan psikolinguistik dan metakognitif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Gajali Rahman
      Nim : A1C313061


      Psikolinguistik adalah ilmu yang membahas tentang cara orang mempergunakan bahasa sebagai sebuah sistem dan cara orang dapat memperoleh bahasa tersebut sehingga dapat digunakan untuk komunikasi. Psikolinguistik juga membahas cara bahasa itu diterima dan diproduksi oleh pemakai bahasa, cara kerja otak manusia yang berkaitan dengan bahasa.

      Metakognitif merupakan proses yang berurutan yang digunakan untuk mengontrol aktivitas kognitif dan memastikan bahwa tujuan kognitif telah dicapai. Pengetahuan tentang metakognitif dapat menuntun pembaca untuk mengetahui segala aspek yang dapat memperlancar proses membaca, yaitu dari fase sebelum membaca sampai apa yang akan dilakukan sesudah proses membaca selesai.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  16. Nama: Nurul Aini
    NIM: A1C313070
    Program Studi: Pendidikan Kimia
    REG: B

    Dalam artikel ditulis bahwa membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan atau membaca sambil menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil atau alat ucap lainnya. Hal semacam ini secara perlahan harus segera dihilangkan karena akan menghambat lancarnya membaca dalam hati.
    menurut pendapat saya, kebiasaan seseorang membaca sambil menggerakkan kepala mengikuti baris bacaan atau menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil atau lainnya justru bisa membantu dia dalam memahami bacaan, jadi tidak perlu dihilangkan karena saya kira tidak akan menghambat lancarnya membaca dalam hati.

    BalasHapus
    Balasan

    1. NAMA : YUNI AULIANA
      NIM : A1C313072

      Mengapa dalam artikel cara tersebut harus dihilangkan? karena membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan atau membaca sambil menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil atau alat ucap lainnya (berkomat-kamit) merupakan suatu cara membaca yang akan menghambat kecepatan bagi pembaca. Hal tersebut juga dijelaskan dalam membaca cepat atau scanning (membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahaman).
      Namun jika menurut anda cara tersebut justru membantu didalam memahami bacaan dan tidak akan menghambat lancarnya membaca dalam diri anda, maka menurut saya hal tersebut kembali lagi kepada diri kita masing-masing yang harus mengetahui bagaimana kemampuan kita dan seperti apa kita, karena setiap orang memang memiliki kemampuan penalaran yang berbeda-beda.

      Hapus
    2. NAMA : ZAINAL ILMI
      NIM : A1C313063
      PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
      REG : B
      Menurut saya Nurul hanya belum terbiasa dengan cara membaca tersebut. Membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan atau membaca sambil menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil atau alat ucap lainnya membuat konsentrasi terbagi, otak harus menggerakkan tangan menunjuk tulisan dan memahami tulisan ataupun dengan menggerakkan kepala sesuai bacaan juga membuat konsentrasi terbagi, karna harus menggerakkan kepala lalu membaca dan memahami bacaan tersebut.
      Orang yang terbiasa membaca tanpa menggunakan alat atau menggerakkan kepala akan lebih cepat dibandingkan dengan menggukan alat gerak atau menggerakkan kepala.
      Jadi, jika ingin membuat teknik membaca Nurul lebih cepat maka belajarlah membaca dengan tidak menggerakkan kepala atau menggunakan alat ucap lainnya.

      Hapus
  17. Nama : Nur Husnina Lathifah
    NIM : A1C313213

    Pada penjelasan di atas anda menyebutkan hubungan menyimak dan membaca. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Tolong jelaskan perbedaan dari bahasa ragam lisan dan ragam tulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Mahda Agustina Liani
      NIM : A1C313066

      1. Ragam Lisan
      Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:

      * Ragam bahasa cakapan
      * Ragam bahasa pidato
      * Ragam bahasa kuliah
      * Ragam bahasa panggung

      Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
      a. Memerlukan kehadiran orang lain
      b. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
      c. Terikat ruang dan waktu
      d. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

      2.Ragam Tulis
      Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Contoh ragam tulis antara lain meliputi:

      * Ragam bahasa teknis
      * Ragam bahasa undang-undang
      * Ragam bahasa catatan
      * Ragam bahasa surat

      Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
      a. Tidak memerlukan kehaduran orang lain.
      b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
      c. Tidak terikat ruang dan waktu
      d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

      Hapus
    2. Nama : Amiratush shalihah
      Nim : A1C313076

      Perbedaan diantara kedua ragam bahasa tersebut.
      1. Bahasa lisan didukung isyarat paralinguistik.
      2. Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada ruang dan waktu.
      3. Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk visual, memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.
      4. Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.
      5. Bahasa tulis banyak mengandung penanda metalingual yang menghubungkan antara frasa-klausa.
      6. Struktur bahasa tulis umumnya subjek-predikat, bahasa lisan memiliki struktur ‘topik-sebutan’ (topic-comment)(Givon).
      7. Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi pasif.
      8. Bahasa lisan sering mengulangi bentuk sintaksis.
      9. Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus berbicara.

      Hapus
  18. NAMA : ZAINAL ILMI
    NIM : A1C313063
    PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
    REG : B
    Di artikel ini tertulis membaca memiliki hubungan yang sangat erat dengan keterampilan lainnya,
    1. Tolong berikan contoh maksud dari “memiliki hubungan yang sangat erat dengan keterampilan lainnya”?
    2. Apakah maksud dari hubungan yang sangat erat itu hanya berupa kesamaan sifat dan perbedaannya atau ada alasan lain yang bersifat khusus jadi dikatakan sangat erat atau bangaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : YUNI AULIANA
      NIM : A1C313072

      Membaca memiliki hubungan yang sangat erat dengan keterampilan lainnya, karena membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan (menyimak, menulis, berbicara) untuk mengamati memikirkan dan memahaminya.

      Hapus
  19. NAMA : SALAMAT
    NIM : A1C313058
    PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
    REG : B
    Saya bukan orang yang mahir dalam membaca nyaring, tolong berikan tips atau cara yang baik untuk digunakan pada saat membaca nyaring agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam membaca!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Gajali Rahman
      Nim :A1C313061

      Agar dapat membaca dengan nyaring, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu :
      1.Pengucapan huruf dan kata-katanya harus keras dan tepat.
      2.Perhatikan jeda atau penghentiannya.
      3.Lagu kalimat harus tepat.
      4.Cepat lambatnya harus diperhatikan supaya pendengar tidak bosan mendengarkan bacaannya.

      Hapus
  20. nama: wahyudi As
    NIM : 17.3100.012
    Jurusan : komunikasi penyiaran islam
    Kampus : IAIN parepre sulawesi selatan

    question
    tentang pronouncessio didaerah saya banyak sekali suku dan budaya jadi penyebutan huruf sangat jauh berbeda dengan penyebutan huruf pada umumnya......nah adakah tips atau cara agar hal itu dapat ditanggulangi? dan juga banyak sekali hambatan dalam membaca, nah bagaimana agar menumbuhkan minat baca mahasiswa?
    kalo bisa jawabannya vbisa dikirim di email saya
    wahyudia912@gmail.com
    thank you very much

    BalasHapus
  21. Coba jelaskan apa yang dimaksud membaca untuk kepentingan studi dan kesenangan

    BalasHapus

Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan.