Minggu, 24 November 2013

BATAS PENYAMPAIAN KOMENTAR ARTIKEL

Pemberitahuan :
 
Bagi teman-teman Prodi Kimia Reg B yang ingin menyampaikan komentar untuk artikel kami yang berjudul KETERAMPILAN MEMBACA: PENGERTIAN, KETERKAITANNYA DENGAN KETERAMPILAN LAINNYA, JENIS-JENISNYA DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN.

Batas terakhir untuk menyampaikan komentar adalah hari Selasa, 26 November 2013. Pukul 23.59 Wita.

Atas perhatiannya, terimakasih.

Sabtu, 02 November 2013

KETERAMPILAN MEMBACA :PENGERTIAN, KETERKAITANNYA DENGAN KETERAMPILAN LAINNYA, JENIS-JENISNYA, DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN


Membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan melihat dan memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk mengetahui pesan atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu kesatuan dalam pandangan sekilas.  
Menurut para ahli membaca mempunyai banyak arti, diantaranya adalah :
  • Memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7).
  •  Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson dalam Tarigan, 1986:7).
  • Membaca merupakan kegiatan merespon lambang-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat (Ahmad S. Harjasujana dalam St.Y. Slamet, 2008:67).
  • Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respon terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Sumber yang lain juga mengungkapkan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67).
  • Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro and Bonomo dalam H.G. Tarigan, 1986:8).
  • Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung, maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan juga pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas. Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan perilaku fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman (St.Y. Slamet, 2008:68          
  • Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan 1979:7).
  • Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan Mountain dalam Rahim 2007:2).
  • Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis) (Haryadi 2007:4).
  • Senada dengan pernyataan di atas, beberapa penulis beranggapan bahwa ‘membaca’ adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis tersebut melalui fonik menjadi membaca lisan (oral reading) (Tarigan 1979:8). 

Membaca mempunyai hubungan yang erat dengan keterampilan berbahasa yang lainnya
yaitu :
·         Hubungan menyimak dan membaca
Menyimak dan membaca sama-sama merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat resesif. Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Penyimak maupun pembaca melakukan aktivitas pengidentifikasian terhadap unsur-unsur bahasa yang berupa suara (menyimak), maupun berupa tulisan (membaca) yang selanjutnya diikuti dengan proses decoding guna guna memperoleh pesan yang berupa konsep, ide, atau informasi.
·         Hubungan membaca dan menulis
Membaca dan menulis merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca adalah kegiatan yang bersifat reseptif. Seorang penulis menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasi dalm bentuk tulisan. Sebaliknya seorang pembaca mecoba memahami gagasan, perasaan, atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan.
·         Hubungan Berbicara dengan Membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.
Bahan pembicaraan sebagian besar didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin banyak informasi yang diperolehnya. Hal ini merupakan pendorong bagi yang bersangkutan untuk mengekspresikan kembali informasi yang diperolehnya antara lain melalui berbicara.

Dalam kajian membaca dikenal banyak jenis membaca. Ditinjau dari segi terdengar tidaknya suara si pembaca pada waktu membaca, membaca dapat dibagi atas membaca dalam hati, serta membaca bersuara atau membaca nyaring.. Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, membaca dapat digolongkan ke dalam membaca ekstensif dan membaca intensif. Dilihat dari tujuan kedalamannya atau levelnya, membaca dapat digolongkan ke dalam membaca literer, membaca kritis, dan membaca kreatif.
A.    Membaca Nyaring dan Membaca dalam Hati
Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (dengan nyaring) kepada orang lain. Karena tujuan utamanya mengkomunikasikan isi bacaan, maka si pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring lambang-lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan atau muatan makna yang terkandung dalam lambing-lambang bunyi bahasa tersebut dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang-orang yang mendengarnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa proses membaca nyaring sesungguhnya bukanlah hal yang mudah. Soedarso (1998:18) mengatakan bahwa saya membaca nyaring lebih sulit dibandingkan dengan membaca dalam hati.
Kesulitan membaca nyaring juga dapat dilihat dari tingkat keterlibatan organ-organ tubuh yang turut beraktivitas. Membaca dalam hati hanya menggunakan ingatan visual. Dalam hal ini yang aktif adalah mata (pandangan atau penglihatan dan ingatan). Membaca nyaring selain penglihatan dan ingatan turut juga aktif ingatan pendengaran dan ingatan yang bersangkutan dengan otot-pt ot. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keterampilan membaca jenis ini sangat mutlak diperlukan adanya proses latihan secara terencana dan sungguh-sungguh dibawa asuhan guru-guru yang professional.
Tujuan akhir yang diharapkan dari membaca nyaring adalah kefasihan: mampu menggunakan ucapan yang tepat, membaca dengan jelas dan tidak terbata-bata, membaca dengan tidak terus-menerus melihat pada bahan bacaan, membaca dengan menggunakan intonasi dan lagu yang tepat.
Membaca dalam hati atau membaca diam, memang tidak ada suara yang keluar, yang aktif bekerja adalah mata dan otak saja, Tampubolon (1998:21).
Ikhwal diamnya alat ucap ini saat melakukan membaca dalam hati perlu perlu dicermati oleh guru, sebab hingga saat ini masih banyak siswa saat mereka membaca dalam hati, tetapi pada saat yang sama alat ucap mereka turut aktif. Misalnya, membaca sambil bersuara seperti berbisik, atau dengan bibir bergerak-gerak, atau membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan, atau membaca sambil menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil, atau alat ucap lainnya. Hal-hal semacam ini secara perlahan harus segera dihilangkan karena akan menghambat lancarnya membaca dalam hati.

B. Membaca Ekstensif dan Membaca Intensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Pada siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya.
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca yakni:
1. Membaca Survey
Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh karena itu, dalam perakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32).
Soedarso (1998:32) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
3. Membaca Dangkal
Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan.. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai.

C. Membaca Intensif
Membaca intensif, merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama. Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
Jenis membaca intensif antara lain:
1. Membaca Teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf.
2. Membaca Pemahaman
Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
3. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (a) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik; (b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; (c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.
5. Membaca Bahasa Asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.
6. Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.

D. Membaca Literal, Kritis dan Kreatif
Membaca literal meruapakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna yang tersirat.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka. Dengan membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan empunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis.
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan penilaian yang adil dan bijaksana. Menurut Harras (1998:45) untuk dapat melakukan kegitan membaca kritis, ada empat macam persyaratan pokok, yaitu: (1) pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam bahan bacaan yang sedang dibaca; (2) sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa; (3) penerapan berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah; (4) tindakan yang diambil berdasarkan analisis atau pemikiran tersebut.
Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan.
Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.
Menurut Harras (1998:49) pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi kreteria berikut: (1) Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku; (2) mampu menerapkan hasil untuk kepentingan hidup sehari-hari; (3) munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai; (4) hasil membaca berlaku sepanjang masa; (5) mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan; (6) mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang tekah dibaca.
       Dalam suatu proses pembelajaran, keterampilan membaca dapat diaplikasikan dalam beberapa metode antara lain :
1.      Metode Eja 
    Metode eja adalah awal dalam pembelajaran membaca yang pengajarannya dimulai dengan pengenalan huruf-huruf secara alfabetis.
2.      Metode Bunyi 
      Prinsip dasar dan proses pembelajaran tidak jauh berbeda dengan metode eja/abjad.
3.      Metode Suku Kata
Proses perangkaian suku kata mejadi kata, kata menjadi kalimat sederhana, kemudian ditindak lanjuti dengan proses pengupasan atau penguraian bentuk-bentuk tersebut menjadi satuan-satuan bahasa terkecil di bawahnya, yakni dari kalimat ke dalam kata dan dari kata ke dalam suku kata.
4.      Metode kata
     Metode kata adalah metode yang menjadikan kata sebagai dasar untuk pengenalan suku kata dan huruf.

Rabu, 02 Oktober 2013

Analisis Diksi Dalam Percakapan Kartun SpongeBob



1. Transkrip : 
Wormy
 
Ah, Sandy akan keluar kota dan dia meminta SpongeBob dan Patrick untuk mengurus hewan peliharaannya.
Patrick                        : “Mengurus hewan peliharaan? Apa itu tidak akan menyakiti mereka?”(SpongeBob dan Patrick berjalan menuju kandang burung).
Mungkin lebih baik Sandy meminta orang lain. (Patrick berbicara dengan burung)
SpongeBob                 : “Patrick,Aku tidak tahu kau bisa bahasa burung.”
Patrick                        : “Tidak, itu bahasa Italia, SpongeBob.”
Sandy                         : “Ok. Ini makanannya. Beri makan dua kali sehari.”(Sandy memberikan sekantong makanan)
SpongeBob                 : “Sekantong penuh ini?”
Sandy                         : “Tidak, hanya secawan saja.” (Berjalan menuju jangkrik). “Disini ada jangkrik.” (Jangkrik bersuara). “Dia mengucapkan salam kepada mu. Lucu, kan?”
SpongeBob                 :Maaf, tetapi aku tidak bisa bahasa Italia.”
Sandy                         : “Dan ini ular.” (Memegang ular yang memakan tikus).
SpongeBob                 :Apa yang mengganjal di perutnya?”
Sandy                         : “Sepertinya itu saja. Aku harus pergi.” (Berjalan sambil membawa koper). “Sampai jumpa beberapa hari lagi.”
SpongeBob & Patrick: “Sampai jumpa!”
SpongeBob                 : “Tunggu! Kau lupa dengan hewan peliharaan ini.”
Sandy                         : “Oh, itu hanya ulat. Dia tak banyak makan.”
SpongeBob                 : “Lihatlah Patrick, dia hebatkan? Hai, kawan kecil”.
Patrick                        : “Kitchie-kitchie koo, koo.”
SpongeBob                 :Lihat, dia menakjubkan ya? Ayo kita ajak dia bermain.” (SpongeBob, Patrick dan Wormy bermain petak umpet). “998... 999... 1000. Siap atau tidak, aku datang!”
Patrick                        :Kau menemukanku!”
SpongeBob & Patrick: “Disana kau rupanya!” (SpongeBob dan Patrick bersembunyi dibalik pohon, kemudian Wormy menemukan mereka). “Dia menemukan kita!”
Patrick                        : “SpongeBob, aku tak mau hari ini berakhir.”
SpongeBob                 : “Aku tahu Patrick. Hari seperti ini hanya datang sekali atau dua kali seumur hidup. Kita simpan setiap kenangan. Dan semua ini berkat Wormy.” (Memasang pita). ”Aku membuat ini untuk Wormy. Sahabat baru kita. Sampai besok, Sahabat baru. Jangan sedih, kami akan kembali besok pagi untuk bersenang-senang.”
Patrick                        : “Kenapa matahari harus tenggelam dihari yang sempurna ini? Tidurlah dengan nyenyak, Wormy.”
SpongeBob                 : “Jangan sedih, Patrick. Hanya sampai esok saja.” (Hari berubah menjadi malam. Womy berubah menjadi kupu-kupu). (SpongeBob bangun). “Aku datang, Wormy!”
Patrick                        : “Aku juga! Kita akan main tarik tambang, mewarnai kemudian membangun rumah kertas!” (Patrick muncul dari jam alarm SpongeBob).
(SpongeBob dan Patrick berlari menuju rumah Sandy)
SpongeBob & Patrick:Kami kembali, Wormy! Wormy, Wormy!”
Patrick                        : “Wormy? Dimana Wormy? Apa itu?”
SpongeBob                 : “Dia pasti ada didalam.” (Membuka tabung, kupu-kupu keluar dari tabung). “Sepertinya hal buruk terjadi padanya.”
Patrick                        : “Dia tinggalkan pita sahabat.”(Kupu-kupu terbang ke helm SpongeBob. SpongeBob lari ketakutan).
SpongeBob & Patrick: “Aaaaaahhhh!!!”
Patrick                        : “Apa itu?”
SpongeBob                 :  “Aku tidak tahu  Patrick. Tetapi apapun itu, dia telah memakan Wormy!”
Patrick                        : “Kenapa ini terus terjadi padaku?”
SpongeBob                 : “Cepat Patrtick! Kita harus berlari ke pintu! Tidaaaak! Dia menghalangi satu-satunya pintu keluar kita!”
Patrick                        : “Sekarang bagaimana? Kita terjebak disini dengan pemakan sahabat kita.”
SpongeBob                 : “Jangan panik, kita harus bersama. Ingat dua lawan satu, benarkan Patrick? Patrick? Dia memakan Patrick!” (SpongeBob melarikan diri dan melompat ke dalam kardus dan  Patrick ada didalamnya). “Patrick, kau masih hidup?!”
Patrick                        : ”Benarkah?”
SpongeBob                 : “Patrick kita tidak bisa meninggalkan rumah Sandy. Monster mengerikan ada dirumah Sandy, dia akan memakan semua peliharaan Sandy!”
Patrick                        : “Atau lebih buruk, memakan hewan peliharaan Sandy.”
SpongeBob                 : “Tidak, dia bisa memakan Sandy! Kita harus mengeluarakannya dari sini!”
Patrick                        : “Ini untukmu!”
SpongeBob                 : “Itu berhasil, dia akan menjawab telepon!”
Patrick                        : “Dasar saus tartar!”
SpongeBob                 : “Kau terlihat cukup lezat, Patrick. Tunggu dia disini. Aku ambil jaring.”
Patrick                        : “SpongeBob! Cepat ambil jaringnya!”
SpongeBob                 : “Tunggu sebentar Patrick.”
Patrick                        : “Aku tidak lezat, Tuan Monster.”
SpongeBob                 : “Aku datang, Patrick! Tidak, tuan monster! Kumohon jangan makan aku! Tidak, tidak, tidak! Aku tidak lezat! Kumohon! Tunggu sebentar! Kita berhasil, Patrick! Sandy akan bangga pada kita. Kita keluarkan monster dari rumahnya. Hal yang terbaik, hewan peliharaannya selamat. Karena makhluk mengerikan itu sekarang... Langsung menuju Krusty Krab! Dia masuk lewat depan! Aku masuk lewat pintu rahasia!”
Squidward                 : “Ok. Jangan bergerak.”
Patrick                        : “Dia akan memakan Squidward dan Tuan Krabs!”
SpongeBob                 : “Tunggu sebentar Tuan Krabs!”
Squidward                 : “Katakan Uang.”
Mr. Krab                   : “Uang!”
Mr. Krabs                  : “Apa arti semua ini, SpongeBob?!”
SpongeBob                 :Kita dalam bahaya. Ada monster diluar sana.”
Mr. Krabs                  : “Apa dia pelanggan yang ingin membayar?”
SpongeBob                 :Tidak, Tuan Krabs. Dia tidak ingin memakan krabby patty, dia ingin memakanmu.”
Patrick                        :”Seperti dia memakan Wormy!”
Squidward                 : “Wormy?”
SpongeBob                 : “Kenapa? Kenapa? Dia begitu muda.”
Patrick                        : “Kami tidak akan melupakanmu, Wormy!”
Squidward                 : “Jika pemakan orang bodoh disini. Aku akan melihat monsternya. Itu monster?”
Patrick                        : “Cukup mengerikan tidak?”
SpongeBob                 : “Mimpi buruk yang nyata!”
Squidward                 : “Seharusnya aku tahu. Aku keluar dari tempat bodoh ini.”
Mr. Krabs                  : “Jika kalian belum pernah  melihat makhluk seperti itu tidak berarti dia berbahaya.”
SpongeBob                 : “Kita sudah coba peringatkan mereka. Aku tidak bisa melihatnya!”
Squidward                 :Coba lihat monster menakutkan ini. Monster.”
Mr. Krabs                  : “Dia terlihat tidak berbahaya.”
Squidward                 : “Sebenranya dia cukup lucu.”
Mr. Krabs                  : “Dia mengingatkanku pada uang.”
Squidward                 : “Monster.”
SpongeBob                 : “Squidward?”
Patrick                        : “Tuan Krabs?”
SpongeBob                 : “Dia memakan mereka! Dan dia pergi! Pertama Wormy, lalu Squidward dan Tuan Krabs! Monster terbang itu telah menyantap tiga teman kita, terlalu banyak. Kita harus informasikan kepada penduduk! Nasib Bikini Bottom ditangan kita Patrick. Ayo berangkat!”
Patrick                        : “Ayo kapten!”
SpongeBob                 : “Ini situasi yang sangat rumit, Patrick. Harus dilakukan dengan hati-hati.”
Patrick                        : “Aku mengerti!”
SpongeBob                 : “Lari, semua lari!”
Patrick                        : “Ada monster!”
SpongeBob                 :” Monster!”
Patrick                        : “Perhatian, Bikini Bottom! Monster terbang akan memakanmu!”
Penyiar                       : “Perhatian, berita ini baru masuk. Monster raksasa menyerang Bikini Bottom.”
SpongeBob                 :Kita berhasil Patrick! Kita selamatkan kota ini! Bayangkan apa yang terjadi jika kita tidak memberitahu semua orang tentang monster.”
Patrick                        : “Tentang apa?” (SpongeBob, Patrick dan semua orang berlari karena melihat Wormy).
Sandy                         :Sepertinya angin puyuh memporak porandakan tempat ini. Dimana semua orang? Hai Wormy. Seharusnya kau tidak berubah sampai aku kembali. Ini bisa untuk dipakai untuk mengurungmu, teman kecil. Hai SpongeBob!”
SpongeBob                 : “Sandy menangkap monsternya!”
(Semua orang bergembira. SpongeBob dan Sandy dibawa berkeliling kota).
Sandy                         : “Aku tidak tahu telah melewatkan banyak hal. Mungkin aku harus lebih sering keluar kota.”


2. Analisis Diksi


Jenis Diksi



Kata

Alasan
Leksikal
Dia
Mereka
Aku
Kau
Meja
Makan
Penuh
Saja
Tidak
Ada
Dia
Salam
Maaf
Apa
Itu
Hari
Lihat
Ayo
Kita
Cepat
Masih
Hidup
Lari
Semua
Terbang
Jika
Untuk
Kecil
Teman
Kembali
Tunggu
Ambil
Jaring
Lezat
Tuan
Mohon
Makan
Sebentar
Langsung
Bangga
Selamat
Masuk
Lewat
Depan
Pintu
Rahasia
Jangan
Arti
Dalam
Bahaya
Pelanggan
Muda
Ada
Pernah
Tempat
Orang
Cukup
Kapten
Situasi
Teman
Spongebob
Sandy
Patrick
Tidak akan
Orang lain
Jangkrik
Ular
Wormy
Pintu
Monster
Bikini Botton



Makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi indera atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita.
Gramatikal
Kawan kecil
Bahasa Itali
Hewan peliharaan
Meminta
Mengurus
Peliharaannya
Mengurus
Menyakiti
Meminta
Memberi
Perutnya
Benarkah
Sekantung
Secawan
Mengucapkan
Padamu
Mengganjal
Beberapa
Lihatlah
Hebatkan
Menakjubkan
Bermain
Menemukanku
Rupanya
Menemukan
Membuat
Menemukan
Bersenag-senang
Tidurlah
Mewarnai
Membangun
Tinggalkan
Berlari
Memakan
Menghalangi
Pemakan
Terjebak
Benarkan
Memberitahu
Selamatkan
Bayangkan
Memporak
Terjadi
Sepertinya
Menangkap
Melewatkan
Mengurungmu
Meninggalkan
Mengerikan
Peliharaan
Mengeluarkannya
Menjawab
Berhasil
Keluarkan
Rumahnya
Terbaik
Tuan Krab
Membayar
Melupakanmu
Pemakan
Seharusnya
Mengingatkanku
Berangkat
Menyantap
Melihat
Informasikan


Kata yang diberi imbuhan atau kata yang berulang-ulang (menyatakan banyak)
Referensi
Spongebob
Sandy
Patrick
Tidak akan
Orang lain
Jangkrik
Ular
Wormy
Pintu
Monster
Bikini Botton


Makna
yang bisa ditunjuk atau kata yang memiliki acuan
Nonreferensi
Dan
Apa itu
Hanya
Tetapi
Yang
Dengan
Atau
Akan
Kota
Dari


Kata yang tidak memiliki acuan
Hipernim
Hewan
Hari


Kata yang bermakna umum
Homonim
Bisa
Kata yang memiliki bunyi dan tulisan sama namun maknanya berbeda
Konotasi
Bahasa burung


Kata yang tidak sebenarnya (kiasan)


Denotasi

Bodoh
Lucu

Kata yang sebenarnya